Pontianak City Tour
Dalam paket wisata “City Tour” ini kami akan mengajak Anda ke beberapa tempat yang wajib Anda kunjungi di seputar Kota Pontianak.
- Tugu Khatulistiwa “EQUATOR”
- Istana Kesultanan Pontianak “KADRIYAH”
- Rumah Adat Dayak “RADAKNG”
- Pusat Oleh-oleh khas Pontianak “PSP”
TUGU KHATULISTIWA (Monumen EQUATOR)
Pernah mendengar istilah “Pontianak Kota Khatulistiwa” ?
Istilah yang di sandang oleh Kota Pontianak ini bukanlah sembarang istilah, pasalnya istilah ini untuk menunjukan salah satu keunikan dari Kota Pontianak yang notabene dilintasi oleh garis Khatulistiwa.
Tugu Khatulistiwa merupakan sebuah tempat yang sangat ikonik untuk Kota Pontianak.Jika kita sedang berbicara tentang Kota Pontianak, maka Tugu Khatulistiwa tidak akan pernah lepas darinya.
Sebagai salah satu ikon wisata di kota Pontianak, Tugu Khatulistiwa menyuguhkan wisata sejarah dan keunikan yang tidak dimiliki oleh kota-kota lainnya. Salah satu keunikan dari Tugu Khatulistiwa adalah adanya perayaan yang hanya terjadi 2 kali dalam setahun yaitu Kulminasi yang menjadikan Kota Pontianak bak dalam sebuah scene film. Pada saat prosesi alam ini terjadi, semua benda yang berada di atas bumi Khatulistiwa tidak lagi memiliki bayangan untuk beberapa saat.
Fenomena alam ini terjadi yaitu antara tanggal 21 hingga 23 Maret dan 21 hingga 23 September.
Tempat ini sangat sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing.Selain itu, ditempat ini juga menyediakan oleh oleh Pontianak yang dapat anda bawa pulang yaitu berupa sebuah miniatur Tugu Khatulistiwa sebagai kenang-kenangan.
Anda ingin merasakan secara langsung bagaimana keunikan dari Pontianak Kota Khatulistiwa ini ?
Istana Kesultanan Pontianak (Keraton KADRIYAH)
Siapa yang tidak kenal Istana Kesultanan Pontianak? Kesultanan Pontianak atau Keraton Kadriyah merupakan cikal bakal lahirnya Kota Pontianak, menurut sejarahnya, Kesultanan ini didirikan oleh seorang Pria berketuruan Arab yang berasal dari Hadramaut yang kemudian menikahi seorang Putri dari kerajaan Mempawah.
Pria ini bernama Sultan Abdurahman Al Kadrie yang memboyong sang Istri untuk berkelana dan kemudian mendirikan balai sebagai sebuah rumah singgah dipersimpangan sungai landak, sungai kapuas kecil dan besar.
Singkat cerita, pada tahun 1778 (1192 H) dikukuhkanlah Sultan Abdurrahman Al Kadrie sebagai Sultan Pontianak.
Ada cerita menarik di balik pemberian nama “Pontianak”, konon katanya pemberian nama tersebut sangat erat kaitannya dengan makhluk halus “kuntilanak”, oleh karena itu, Pontianak juga sering disebut-sebut sebagai “Pontianak Kota Kuntilanak”.
Jika anda penasaran dengan kebenaran kisah tersebut, silahkan berkunjung ke Istana Kesultanan Kadriyah Pontianak, di sana anda bukan hanya dapat menyaksikan secara langsung peninggalan bersejarah dari Kesultanan ini, tapi anda juga dapat bertanya secara langsung dengan ahli waris mengenai sejarah dari Kesultanan Pontianak ini.
Rumah RADAKNG
Rumah Radakng adalah rumah adat Dayak Kalimantan Barat dengan ciri memiliki bentuk yang sangat panjang bahkan dapat mencapai ratusan meter.
Rumah Radakng ini memiliki panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter.
Rumah adat yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru ini di resmikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Barat yaitu Bapak Drs. Cornelis, MH pada tanggal 2 Juli 2013.
Pada umumnya rumah adat panjang di Kalimantan Barat memiliki konstruksi yang unik, begitu juga dengan konstruksi yang dimiliki oleh Rumah Radakng.
Bila kita melihat di deretan tiang 6 besar yang di atasnya terdapat Burung Enggang, maka kita dapat melihat tangga yang biasanya disebut Hejot.
Jumlah tangga haruslah ganjil, sehingga pada Rumah Radakng kita bisa melihat 3 tangga di bagian tengah rumah, serta di ujung kiri dan kanan.
Setelah kaki kita menaiki tangga yang terbuat dari kayu setapak demi setapak, maka kita akan sampai di badan rumah bagian atas. Badan rumah panjang pada umumnya menggunakan kayu ulin yang kokoh dan dapat bertahan lama.
Setiap ruangan disekat-sekat dengan dinding yang terbuat dari papan kayu. Lantai rumah pada umumnya menggunakan kayu yang terbuat dari bambu, belahan batang pinang atau kayu bulat.
Walaupun pada Rumah Radakng materialnya didominasi oleh beton, namun hal tersebut tidak menghilangkan kesan tradisional dan kearifan lokal dari Kalimantan Barat.
Ciri khas kearifan lokal tersebut bisa kita lihat dari ukiran-ukiran motif dengan relief yang beraneka ragam. Motif-motif tersebut terdapat pada pintu-pintu di Rumah Radakng, lalu pada tiang penyangga, dan di dekat atap bagian atas.
Motif tersebut dominan berwarna merah yang merupakan warna khas Suku Dayak. Warna merah melambangkan keberanian. Di dalam rumah adat ini, terdapat ruang utama yang mampu menampung hingga 600 orang.
Di bagian belakang dari Rumah Radakng, kita bisa lihat halaman belakang yang begitu luas, serta terdapat taman-taman kecil di belakangnya. Hal tersebut menambah keindahan dan kemegahan dari Rumah Radakng.
Tampilan dan arsitekturnya yang unik nan megah, sering mengundang turis lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke tempat ini.
Halaman rumah adat ini memang didesain cukup luas untuk digunakan berbagai aktivitas budaya lainnya. Banyak event-event yang diadakan di Rumah Radakng ini, seperti Pekan Gawai Dayak XXXI, Pontianak Event Project, Gebyar Bulan Bung Karno (BBK) Kalimantan Barat 2016, dan acara lainnya.
Rumah adat yang menjadi rumah adat terbesar di dunia dan merupakan simbol semangat kekeluargaan, keagungan persaudaraan, gotong royong, dan kebersamaan masyarakat.
Pastikan untuk berkunjung ke Rumah Radakng yang menjadi satu di antara ikon wisata adat di Kota Pontianak.
Belanja di Pusat Pasar Oleh-oleh Khas Pontianak
Dalam akhir perjalanan City Tour kami akan mengajak Anda untuk singgah ke pusat oleh-oleh khas Pontianak.
Pasar PSP, demikian lokasi ini lebih di kenal. Nama PSP sengaja di pilih karena masih berada di kawasan lapangan sepakbola Pontianak yang terletak di Jalan Patimura (bersebelahan dengan Gereja Katedral Kalimantan Barat). Di kawasan ini terdapat lebih dari 30 kios yang menjual berbagai jenis aneka makanan khas untuk oleh-oleh, aksesoris, dan cinderamata.
Pusat oleh-oleh khas Pontianak ini buka dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam. Tidak perlu kuatir apabila ingin berbelanja dalam jumlah banyak karena para pemilik kios menyediakan jasa pengemasan paket secara gratis. Jadi tidak perlu repot lagi nantinya karena semuanya sudah terkemas rapi.